Selasa, 30 April 2013

PETRUK

Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak disebutkan dalam kitab Mahabarata. Jadi jelas bahwa kehadirannya dalam dunia pewayangan merupakan gubahan asli Jawa. Di ranah Pasundan, Petruk lebih dikenal dengan nama Dawala atau Udel.

KISAH


Menurut pedalangan, ia adalah anak pendeta raksasa di pertapaan dan bertempat di dalam laut bernama Begawan Salantara. Sebelumnya ia bernama Bambang Pecruk Panyukilan. Ia gemar bersenda gurau, baik dengan ucapan maupun tingkah laku dan senang berkelahi. Ia seorang yang pilih tanding/sakti di tempat kediamannya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu ia ingin berkelana guna menguji kekuatan dan kesaktiannya.

Di tengah jalan ia bertemu dengan Bambang Sukodadi dari pertapaan Bluluktiba yang pergi dari padepokannya di atas bukit, untuk mencoba kekebalannya. Karena mempunyai maksud yang sama, maka terjadilah perang tanding. Mereka berkelahi sangat lama, saling menghantam, bergumul, tarik-menarik, tendang-menendang, injak-menginjak, hingga tubuhnya menjadi cacat dan berubah sama sekali dari wujud aslinya yang tampan. Perkelahian ini kemudian dipisahkan oleh Smarasanta (Semar) dan Bagong yang mengiringi Batara Ismaya. Mereka diberi petuah dan nasihat sehingga akhirnya keduanya menyerahkan diri dan berguru kepada Smara/Semar dan mengabdi kepada Sanghyang Ismaya. Demikianlah peristiwa tersebut diceritakan dalam lakon Batara Ismaya Krama.

Karena perubahan wujud tersebut masing-masing kemudian berganti nama. Bambang Pecruk Panyukilan menjadi Petruk, sedangkan Bambang Sukodadi menjadi Gareng.

Petruk mempuyai istri bernama Dewi Ambarwati, putri Prabu Ambarsraya, raja Negara Pandansurat yang didapatnya melalui perang tanding. Para pelamarnya antara lain: Kalagumarang dan Prabu Kalawahana raja raksasa di Guwaseluman. Petruk harus menghadapi mereka dengan perang tanding dan akhirnya ia dapat mengalahkan mereka dan keluar sebagai pemenang. Dewi Ambarwati kemudian diboyong ke Girisarangan dan Resi Pariknan yang memangku perkawinannya. Dalam perkawinan ini mereka mempunyai anak lelaki dan diberi nama Lengkungkusuma.

PETRUK DALAM LAKON PEWAYANGAN


Oleh karena Petruk merupakan tokoh pelawak/dagelan (Jawa), kemudian oleh seorang dalang digubah suatu lakon khusus yang penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya, sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah Petruk yang menggelikan, contohnya lakon Pétruk Ilang Pethèlé ("Petruk kehilangan kapaknya").

Dalam kisah Ambangan Candi Spataharga/Saptaraga, Dewi Mustakaweni, putri dari negara Imantaka, berhasil mencuri pusaka Jamus Kalimasada dengan jalan menyamar sebagai kerabat Pandawa (Gatutkaca), sehingga dengan mudah ia dapat membawa lari pusaka tersebut. Kalimasada kemudian menjadi rebutan antara kedua negara itu. Di dalam kekeruhan dan kekacauan yang timbul tersebut, Petruk mengambil kesempatan menyembunyikan Kalimasada, sehingga karena kekuatan dan pengaruhnya yang ampuh, Petruk dapat menjadi raja menduduki singgasana Kerajaan Lojitengara dan bergelar Prabu Welgeduwelbeh. Lakon ini terkenal dengan judul Petruk Dadi Ratu ("Petruk Menjadi Raja"). Prabu Welgeduwelbeh/Petruk dengan kesaktiannya dapat membuka rahasia Prabu Pandupragola, raja negara Tracanggribig, yang tidak lain adalah kakaknya sendiri, yaitu Nala Gareng. Dan sebaliknya Bagong-lah yang menurunkan Prabu Welgeduwelbeh dari tahta kerajaan Lojitengara dan terbongkar rahasianya menjadi Petruk kembali. Kalimasada kemudian dikembalikan kepada pemilik aslinya, Prabu Puntadewa.

HUBUNGAN DENGAN PUNAKAWAN LAINNYA


Petruk dan panakawan yang lain (Semar, Gareng dan Bagong) selalu hidup di dalam suasana kerukunan sebagai satu keluarga. Bila tidak ada kepentingan yang istimewa, mereka tidak pernah berpisah satu sama lain. Mengenai Punakawan, punakawan berarti ”kawan yang menyaksikan” atau pengiring. Saksi dianggap sah, apabila terdiri dari dua orang, yang terbaik apabila saksi tersebut terdiri dari orang-orang yang bukan sekeluarga. Sebagai saksi seseorang harus dekat dan mengetahui sesuatu yang harus disaksikannya. Di dalam pedalangan, saksi atau punakawan itu memang hanya terdiri dari dua orang, yaitu Semar dan Bagong bagi trah Witaradya.

Sebelum Sanghyang Ismaya menjelma dalam diri cucunya yang bernama Smarasanta (Semar), kecuali Semar dengan Bagong yang tercipta dari bayangannya, mereka kemudian mendapatkan Gareng/Bambang Sukodadi dan Petruk/Bambang Panyukilan. Setelah Batara Ismaya menjelma kepada Janggan Smarasanta (menjadi Semar), maka Gareng dan Petruk tetap menggabungkan diri kepada Semar dan Bagong. Disinilah saat mulai adanya punakawan yang terdiri dari empat orang dan kemudian mendapat sebutan dengan nana ”parepat/prapat”.



sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Petruk

KEBIJAKAN UNTUK MEMENANGKAN GLOBALISASI

globalisasi, mereview dari tulisan blog saya tadi diartikan bahwa globalisasi menurut Achmad Suparman itu adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Jadi kesimpulannya adalah globalisasi merupakan era atau zaman tanpa batas.

globalisasi itu bisa mengeratkan hubungan antara satu sama lainnya tanpa batas. manusia merupakan makhluk sosial manusia sangat bergantung satu sama lainnya, seperti halnya negara. suatu negara dan negara lain saling bergantung dan saling menguntungkan satu sama lainnya. hal ini akan membuat negara itu akan makmur dan sejahtera. jadi memenangkan globalisasi itu merupakan hal wajib bagi negara kita ini, karena membuat negara kita ini akan maju di masa yang akan datang.

untung dapat memenangkan globalisasi adalah bersikaplah terbuka dengan negara lain.dengan itu kita dapat melakukan kerja sama dengan negara lain dengan terbuka. mengapa terbuka? karena dengan terbuka kita akan melakukannya dengan lepas dan tak ada yang ditutup-tutupi serta tidak dalam tekanan. hal ini akan memperlancar negara lain untuk berkerja sama dengan negara ini. selain itu bertindaklah positif dengan pengaruh pengaruh negara luar. ambilah yang positif dari budayanya, karena negara kita ini berbudaya timur bukan budaya barat.

PERDUKUNAN VS GLOBALISASI

Membicarakan perdukunan dengan globalisasi adalah membicarakan dua sisi zaman yang sangat jauh berbeda. Dukun dengan tradisionalnya dan globalisasi dengan modernnya. Dengan modernnya teknologi pada masa kini membuat kita harus mengerti serta memahami era globalisasi. Namun masih ada yang masih percaya dengan hal hal mistis zaman dahulu yaitu perdukunan. sebelum membicarakan lebih jauh mari kit mengenal pengertian tentang perdukunan dan globalisasi.

Pengertian tentang perdukunan. Perdukunan itu berasal dari kata dukun, dukun itu yang merupakan orang yg mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna, dsb). Namun kalo kita mengartikan perdukunan adalah bisa disebut juga cenayang, paranormal, pawang, tabib , dsb. Jadi sebenarnya dukun itu awalnmya digunakan untuk mengobati orang sakit, namun seiring perkembangannya dukun juga bisa mengobati orang yang sakit hati ditinggal kekasihnya serta juga bisa mengobati orang yang sakit karena dendam.Atau bisa juga mengobati orang yang sakit kurang terkenal. Bahkan dukun sekarang pun juga bisa mengobati orang yang mempunyai sakit kurang harta. entah bagaimana perdukunan bisa mengobati segalanya itu, namun perdukunan sangat erat kaitannya dengan hal hal mistis maupun yang gaib. Karena perdukunan tersebut sudah ada dari zaman dahulu kala dimana manusia masih berkepercayaan animisme maupun dinamisme. Bahkan praktek perdukunan ini sudah masuk dalam kebudayaan tradisional yang ada di Indonesia.

Selanjutnya adalah pengertian tentang globalisasi menurut Achmad Suparman. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Jadi kesimpulannya adalah globalisasi merupakan era atau zaman tanpa batas. Globalisasi sangat berkaitan dengan teknologi zaman sekarang yang modern dan super canggih. Bayangkan anda saja bisa tatap muka dengan orang yang berjarak beribu-ribu mil hanya dengan internet. Globalisasi juga tidak jauh dengan dunia maya. Kadang dunia maya juga bisa menyaingi dukun. Dengan social media yang ada sekarang di dunia maya orang bisa mengobati sakit hatinya dengan mencari jodohnya di social media. Selain itu orang bisa mengibati sakit kurang terkenalnya dengan mengekspose tindakan tindakannya yang mungkin bisa terkenal di jaringan internet melalui situs salah satunya "Youtube". Bahkan orang bisa mengobatinya sakit kurang hartanya dengan membuka usaha di situs situs internet. Sungguh mencengangkan bukan? itulah globalisasi, bisa mendekatkan sesuatu yang jauh dan mempermudah segala urusan, sama halnya dengan dukun.

Perdukunan dan globalisasi ini mempunyai sisi positif dan negatifnya. Namun ada kalanya kita tidak boleh langsung menghakimi diantara dua sisi ini salah atau benar. Semua itu tidak sempurna selalu ada sisi positif serta negatifnya. Yang paling baik adalah kita harus memahami 2 sisi ini, agar tidak ada kesalahpahaman. Namun kita tidak boleh mengeduakan Tuhan Yang Maha Esa. Karena kita tahu percaya akan dukun itu adalah hal yang musyrik dan tidak sangat disukai oleh Allah SWT . Sedangkan dengan mendahulukan kepentingan dunia, terutama dunia maya dari globalisasi merupakan suatu tindakan melupakan tanggung jawab kita sebagai mana umat yang beragama. Intinya adalah kita harus memahami dia sisi ini antara perdukunan dan globalisasi namun tidak untuk mempercayainya atau menggiliainya. Selain itu sebagai generasi yang pintar dan cerdas bijaklah dalam menyikapinya, karena dua sisi ini belum tentu benar. Jadi jangan lah putus asa mencari kebenaran. Jadilah bangsa yang cerdas agar negeri ini menjadi bangsa yang maju.

Selasa, 02 April 2013

Tugas Kedua

MAKANAN FAVORIT SERTA RESEPNYA

AYAM RICA - RICA




RESEP AYAM RICA RICA

Bahan:
1 ekor ayam, potong 20 bagian
2 sdm air jeruk nipis dan 1 sdt garam
3 batang serai, memarkan
2 cm jahe, memarkan
5 lembar daun jeruk
200 ml air
5 sdm minyak goreng

Haluskan:
20 cabai merah besar
30 cabai rawit merah
20 butir bawang merah
2 sdt garam

Cara Membuat:
Ayam cuci bersih, lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan sebentar, goreng hingga agak kecoklatan.
Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum, masukkan ayam, serai, jahe dan daun jeruk, masukkan air dan masak hingga ayam matang dan kuah menyusut, angkat.
 Sajikan hangat dengan nasi


DOKUMENTASI :




Tugas pertama

8 PULAU TERLUAR DI INDONESIA

1.      Pulau Sibarubaru



Pulau Sibarubaru adalah salah satu dari 2 pulau terluar yang berada di wilayah provinsi Sumatera Barat. Luasnya adalah 1,05 km2 dan berbatasan dengan Laut Lepas. Posisi geografisnya adalah 03° 17' 48" S 100° 19' 47" T

2.      Pulau Wunga



Pulau Wunga adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Pulau Wunga ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Nias, provinsi Sumatera Utara. Pulau ini berada 7,5 mil laut di sebelah barat dari pulau Nias dengan koordinat 1°12′47″LU, 97° 4′48″BT. Perjalanan ke pulau ini dapat ditempuh dalam waktu enam jam dari kota kecamatan Gunung Sitoli di pulau Nias.

3.      Pulau Simuk



Pulau Simuk adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Pulau Simuk ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Nias, provinsi Sumatera Utara. Pulau ini berada di sebelah tenggara dari pulau Nias dengan koordinat 0° 5′ 33″ LS, 97° 51′14″ BT.



4.      Pulau Simeuleu



Pulau Simeulue atau Simalur merupakan pulau yang berada di barat Sumatera. Berada kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh, juga merupakan pulau pemerintahan Kabupaten Simeulue di tengah Samudra Hindia.

5.      Pulau Babi



Pulau Babi adalah sebuah pulau yang terletak di Samudra Hindia di sebelah barat Pulau Sumatra. Tepatnya terletak di sebelah barat Pulau Tuangku, di sebelah tenggara Pulau Simeulue dan di sebelah selatan Pulau Lasia. Secara geografis terletak di titik koordinat 2°5′0″LU,96°38′0″BT. Termasuk dalam wilayah Kabupaten Simeulue.

6.      Pulau Bangkaru



Pulau Bangkaru adalah sebuah pulau yang termasuk dalam kepulauan Banyak yang terletak di Samudra Hindia di sebelah barat pulau Sumatra. Tepatnya terletak di sebelah barat pulau Tuangku yang termasuk dalam wilayah administratif dari kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Secara geografis terletak di titik koordinat 2°4′0″LU,97°7′0″BT.


7.      Pulau  Pagai Selatan



Pagai Selatan adalah salah satu pulau dari Kepulauan Mentawai di lepas pantai barat Sumatra di Indonesia. Pulau ini berada di selatan Pulau Pagai Utara. Gempa bumi Sumatera September 2007 yang terjadi di dekat pulau ini, mengakibatkan terangkatnya daerah pesisir, memperbesar pulau-pulau terdekat dan bahkan menghasilkan 6 yang baru. Gempa bumi Sumatera Oktober 2010 juga melanda pantai barat daya dan menyebabkan tsunami.

8.      Pulau Nias



PROFIL PULAU NIAS

Nias  adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera, Indonesia. Pulau ini dihuni oleh mayoritas suku Nias (Ono Niha) yang masih memiliki budaya megalitik. Daerah ini merupakan obyek wisata penting seperti selancar (surfing), rumah tradisional, penyelaman, lompat batu.

Pulau dengan luas wilayah 5.625 km² ini berpenduduk 700.000 jiwa.

Agama mayoritas daerah ini adalah Kristen Protestan. Nias saat ini telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.

Tsunami & gempa bumi 2004 dan 2005

Pada 26 Desember 2004, gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi di wilayah pantai barat pulau ini sehingga memunculkan tsunami setinggi 10 meter di daerah Sirombu dan Mandrehe. Korban jiwa akibat insiden ini berjumlah 122 jiwa dan ratusan keluarga kehilangan rumah. Pada 28 Maret 2005, pulau ini kembali diguncang gempa bumi, tadinya diyakini sebagai gempa susulan setelah insiden Desember 2004, namun kini peristiwa tersebut merupakan gempa bumi terkuat kedua di dunia sejak 1965. Sedikitnya 638 orang dilaporkan tewas, serta ratusan bangunan hancur. Hampir tidak ada bangunan perumahan rakyat di seluruh Pulau Nias yang tidak mengalami kerusakan, akibat gempa itu. Menurut Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Perwakilan Nias, bencana telah menyebabkan 13.000 rumah rusak total, 24.000 rumah rusak berat, dan sekitar 34.000 rumah rusak ringan. Sebanyak 12 pelabuhan dan dermaga hancur, 403 jembatan rusak dan 800 km jalan kabupaten dan 266 km jalan provinsi hancur. Sebanyak 723 sekolah dan 1.938 tempat ibadah rusak.

Tugas Ketiga

Pengalaman Perjalanan Terindah Ke Tempat Wisata Favorit

mungkin pengalaman perjalanan terindah saya adalah mengunjungi sebuah pulau di utara Jakarta, yaitu Pulau Tidung. Pulau kecil yang sangat indah, pantainya tenang, pasirnya putih, terumbu karangnya cantik. Disana kita bisa menikmati suasana pantai, snorkling, berenang di pantai, bersepedah, menikmati sunset dan sunrise, dan lain-lain. Merupakan pengalaman perjalanan yang indah. Namun sayang laut disana walaupun jernih namun sedikit kotor, hal ini ulah orang orang Jakarta yang membuang sampah sembarangan ke laut.