BILA SAYA MENJADI GURU DI PELOSOK SULAWESI
Dalam tulisan saya kali ini saya akan bercerita bagaimana bila saya menjadi seorang guru di daerah pelosok Sulawesi Tengah yaitu tepatnya di Kabupaten Morowali. Saya akan menjelaskan kondisi daerah Kabupaten Morowali, rencana kerja saya sebagai guru, serta apa yang saya harapkan dari hasil dan tugas saya sebagai guru pada daerah tersebut.
1. KONDISI DAERAH
Kabupaten Morowali adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawes Tengah, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Bungku (sebelumnya pernah dipindahkan sementara hingga tahun 2005 ke Kolonodale,Petasia,Morowali). Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Poso pada 3 November 1999. Mata pencaharian terbesar penduduk kabupaten ini adalah petani. Nama "Morowali" berasal dari bahasa Suku Wana yang berarti "gemuruh"
Secara geografis Kabupaten Morowali terletak di 01o31 12 - 03o46 48 LS dan antara 121o02 24- 123o15 36 BT, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah utara dengan Kabupaten Banggai dan Kabupaten Poso;
- Sebelah timur dengan Perairan Teluk Tolo;
- Sebelah selatan dengan provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan
- Sebelah barat dengan Kabupaten Poso.
gambar peta administrasi Kabupaten Morowali
Berdasarkan jumlah luas wilayah 15.490,12 Km2, maka kepadatan penduduk Kabupaten Morowali sekitar 12 jiwa/Km2.Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Morowali dapat dikatakan relatif masih rendah. Berdasarkan data yang ada, jumlah penduduk yang berpendidikan di bawah SMU/SMK sederajat (SLTP, SD termasuk didalamnya mereka yang tidak / belum pernah sekolah) berjumlah 121.764 jiwa (89,09 %). Sedangkan yang berpendidikan SMU sederajat ke atas (D1, D2, D3, S1 dan S2) berjumlah 14.91 2 jiwa (sekitar 10,91 %)
2. RENCANA KERJA
- TENTANG PELAJARAN YANG SAYA BERIKAN
Saya akan mengajarkan kepada suku wana ini bagai mana cara membaca, menulis, mendengarkan, serta mengucapkan bahasa Indonesia ini dengan baik dan benar. Selain untuk memberantas buta huruf, saya juga ingin menumbuhkan nilai nasionalisme suku Wana ini.
Menumbuhkan rasa nasionalisme tidak hanya dengan berbondong bondong ke SUGBK untuk menyaksikan timnas berlaga, namun dengan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu cukup untuk menggambarkan rasa nasionalisme kita. saya ingin menerapkan ini kepada suku wana yang belum sama sekali mengerti apa itu rasa nasionalisme. Saya juga akan mengobarkan semangat membaca buku, karena buku itu adalah jendela dunia.
Jika suku wana ini telah pandai membaca dan menulis, saya akan sedikit memberikan pelajaran matematika dasar.Tentang bagaimana caranya menghitung, agar anak anak suku wana ini dapat membantu orang tuanya berdagang.
Selain itu saya juga akan mengajak anak anak ini pergi ke pasar. Selain untuk membantu menjual hasil bumi orang tua mereka, cara ini dapat mengembangkan kemampuan menghitung serta wiraswasta mereka. Seperti cara mengajar saya yang pertama, saya juga akan mengkombinasikan pelajaran matematika ini sambil bermain. Tentunya agar anak anak suku wana tidak bosan dan semangat untuk belajar.
Dengan fasilitas seadanya dan dengan bantuan pemerintah saya akan mencari cara cara semenarik mungkin agar anak anak suku wana ini semangat untuk sekolah, serta mencintai negeri ini. Mungkin suatu saat secara perlahan saya akan memperkenalkan internet kepada anak anak suku wana ini.
3. HARAPAN
Menumbuhkan rasa nasionalisme tidak hanya dengan berbondong bondong ke SUGBK untuk menyaksikan timnas berlaga, namun dengan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu cukup untuk menggambarkan rasa nasionalisme kita. saya ingin menerapkan ini kepada suku wana yang belum sama sekali mengerti apa itu rasa nasionalisme. Saya juga akan mengobarkan semangat membaca buku, karena buku itu adalah jendela dunia.
Jika suku wana ini telah pandai membaca dan menulis, saya akan sedikit memberikan pelajaran matematika dasar.Tentang bagaimana caranya menghitung, agar anak anak suku wana ini dapat membantu orang tuanya berdagang.
- CARA MENGAJAR
Selain itu saya juga akan mengajak anak anak ini pergi ke pasar. Selain untuk membantu menjual hasil bumi orang tua mereka, cara ini dapat mengembangkan kemampuan menghitung serta wiraswasta mereka. Seperti cara mengajar saya yang pertama, saya juga akan mengkombinasikan pelajaran matematika ini sambil bermain. Tentunya agar anak anak suku wana tidak bosan dan semangat untuk belajar.
Dengan fasilitas seadanya dan dengan bantuan pemerintah saya akan mencari cara cara semenarik mungkin agar anak anak suku wana ini semangat untuk sekolah, serta mencintai negeri ini. Mungkin suatu saat secara perlahan saya akan memperkenalkan internet kepada anak anak suku wana ini.
3. HARAPAN
- BAGI ANAK DIDIK
Yang saya harapkan dari anak didik saya semoga mereka dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang selanjutnnya agar mereka menjadi insan insan yang cerdas. Agar mereka menjadi generasi penerus bangsa yang mengharumkan nama bangsa Indonesia. Semoga pelajaran yang saya berikan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Yang terpenting adalah mereka dapat mengamalkan ilmu ilmu mereka kepada generasi yang akan datang.
- BAGI MASYARAKAT SEKITAR
Yang saya harapkan bagi masyarakat sekitar adalah masyarakat suku wana dapat lebih peduli akan pendidikan untuk anak anak mereka. karena pendidikan adalah hal yang paling berguna untuk meningkatkan kesejahteraan mereka serta memajukan desa. karena selain bercocok tanam serta melaut dengan pendidikan mereka dapat berwirausaha yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
- BAGI DIRI SENDIRI
Yang saya harapkan dari diri sendiri adalah semoga saya semakin peduli dengan keadaan masyarakat yang hidup di daerah terpencil di Indonesia dan di sekitar saya, serta saja menjadi semakin bersyukur dengan Allah SWT karena banyak masyarakat yang kurang beruntung belum bisa menikmati pendidikan yang mumpuni seperti saya. Dan saya berharap semoga saya menjadi manusia yang sangat bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
sumber :
www.id.wikipedia.org
www.morowalikab.go.id
www.google.com
sumber :
www.id.wikipedia.org
www.morowalikab.go.id
www.google.com