Jumat, 25 Oktober 2013

Awarding sebagai Langkah Jitu Brand Promises


I. Pendahuluan
Dalam dunia pemasaran, fungsi brand dalam pengertiannya mengalamai evolusi. Pada mulanya sebagai pertanda sebuah produk. Kemudian fungsi brand berubah menjadi pembeda dengan produk lainnya, dalam arti memberi janji kepada konsumen. Terus berkembang lagi fungsinya untuk mewakili suatu produk. Dan terakhir, fungsi brand berkembang menjadi ujung tombak perusahaan sebagai representasi perusahaan di mata konsumen.
Menurut situs www.emedia.com keberadaan suatu brand berhubungan dengan masalah emosional, visual, rasional dan budaya dari sebuah perusahaan atau produk. Saat kita berfikir tentang Volvo, yang terbayang adalah sebuah kendaraan yang aman dan nyaman. Saat kita berfikir tentang Nike, yang terbayang adalah sosok pebasket, Michael Jordan, atau slogan ''Just Do It.'' Saat kita mengingat sebuah nama merek yang memberikan kesan positif terhadap produk akan memudahkan seseorang untuk memutuskan memilihnya karena ia yakin akan memperoleh kepuasan dari produk itu.
Pakar merek terkemuka David A Aaker dalam situs tersebut menyebutkan brand equity (ekuitas merek) merupakan aset yang berhubungan dengan nama dan simbol. Dan, itu bisa memberikan nilai positif atau negatif pada perusahaan maupun konsumen. Maka, brand promises diterima oleh konsumen sebagaimana konsumen mempersepsikan produk tersebut.

II. Awarding

Setiap brand memiliki karakteristik sebagaimana makhluk hidup, yaitu lahir, tumbuh, dewasa, dan mati. Artinya, brand punya life cycle sendiri untuk bisa bertahan hidup dan mati. Kematian sebuah brand bisa dicegah jika pemasaran pandai menemukan momentum yang tepat untuk melakukan peremajaan. Kegiatan pemasaran tersebut lazim disebut revitalisasi. Jika bicara daur ulang produk, bisa ke atas bisa juga ke bawah. Ketika terjadi gejala penurunan, maka harus ditolong dengan revitalisasi. Cara yang ditempuh cukup beragam, tergantung kategori produk dan strategi pemasarnya.

Pemasar harus terus menerus membuat persepsi bahwa kualitas produk sesuai antara apa yang yang dipersepsikan oleh konsumen dengan apa yang dijanjikan. Artinya, brand harus dikelola dan terorganisasi dengan baik. Langkah yang bisa ditempuh dengan merebut brand awards quality dan penghargaan-penghargaan publik lainnya.

Di dunia pemasaran, awarding atau pemberian penghargaan bukan hal baru lagi. Sebut saja, Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA), Indonesia Best Brand Award (IBBA), atau Best Seller Award (BSA), dan banyak lagi yang lainnya. Rata-rata institusi awarding tersebut sudah mempunyai reputasi kuat di publik.

Mengikutsertakan dan menekuni awarding merupakan penerapan strategi pemasaran yang jitu, juga menjadi kunci sukses sebuah brand di pasaran. Itu bisa dilakukan dengan komunikasi lewat awarding agar bisa menjangkau konsumen lebih luas. Melalui awarding diperoleh feedback performansi produk yang dikonsumsi konsumen. Dari feedback bisa dipelajari indeks-indeks yang ada, apakah ada penurunan atau peningkatan. Dengan cara demikian, deliver produk dan penerimaan oleh konsumen akan terbentuk kesesuaian. Artinya, apa yang yang dipersepsikan oleh konsumen dengan apa yang dijanjikan sesuai.

III. Edukasi Pasar vs Edukasi Diri

Konsumen terus berkembang dari generasi ke generasi. Konsumen, juga punya pandangan berbeda terhadap produk yang sama dari masa ke masa. Oleh karena itu perlu dikembangkan komunikasi sebagai bentuk edukasi yang berkesinambungan. Sehingga konsumen dapat memahami dan mempersepsikan produk dengan baik, karena yang dikonsumsi sesuai dengan yang dijanjikan. Demikian pula halnya, brand harus juga bisa memahami konsumennya agar dia tetap diposisikan dengan image yang bagus.

Jadi, brand managemen harus mampu menciptakan hubungan emosional antara konsumen dan brand. Konsumen mengidentifikasi kepribadian brand dan menghubungkan dengan kekuatan brand tersebut. Karena brand adalah sumber utama dari keunggulan bersaing dan aset strategis yang bernilai dari perusahaan. Konsistensi dalam komunikasi brand adalah sangat penting untuk mendeliver brand promises kepada target audience dari hari ke hari, tahun ke tahun, dan dimanapun mereka berada sebagai bentuk edukasi pasar.

Dengan kondisi demikian, maka seluruh jajaran pemasar dituntut senantiasa meremajakan diri melalui edukasi diri terkait dengan tuntutan pasar, konsumen, dan perubahan eksternal. Brand promises, setidaknya memiliki tuntutan motivasi, komitmen pada target dan inisiatif yang tinggi dari warga internal perusahaan. Tuntutan itu diharapkan dapat menstimulasi agar lebih terpacu, terutama bagi insan perusahaan yang telah merasa nyaman, secure, dan mapan.

Edukasi diri dimaksudkan agar mampu membangun brand yang baik dan diterima oleh konsumen sesuai dengan yang dipersepsikan. Setidaknya, sebagai implementasi dari brand promises, setiap pemasar dituntut untuk selalu memperbarui productknowledge, attitude, dan skills. Hal ini sejalan dengan brand promises, yaitu we deliver services with promises : layanan personal, jaminan kehandalan, memberi lebih dari yang diharapkan, dan keunggulan teknologi.

IV. Kesimpulan

Untuk mendeliver brand ke konsumen diperlukan program revitalisasi agar tetap bertahan performansinya. Salah satu cara adalah dengan menanpilkan produk unggulan untuk meraih melalui komunikasi awarding, yaitu penghargaan di bidang pemasaran. Dan dalam rangka mempertahankan brand promises agar tetap berkesinambungan, diperlukan edukasi pasar dan edukasi diri. Edukasi pasar untuk membangun image positif. Sedangkan edukasi diri agar setiap pemasar senantiasa up date dalam productknowledge, attitude, dan skills.

Jakarta, 10 Januari 2005
Bambang Hari Wibowo – Divisi Marketing & Sales Support – Direktorat Pemasaran Seluler

MENJADI PELAKSANA YANG POSITIF

MENJADI PELAKSANA YANG POSITIF
Bagaimana cara anda mewujudkan sesuatu? Bila anda adalah seorang jendral, anda memerlukan prajurit. Para prajurit inilah yang mewujudkan keberhasilan anda, sekaligus dapat menggagalkannya. Pada sebuah organisasi yang besar, para manajer menengah adalah pelaksana yang mewujudkan visi yang diberikan oleh para pemimpin puncak.
Peran manajer madya ini adalah memegang teguh keyakinan perusahaan dan melaksanakannya dalam praktek; mewujudkan visi perusahaan menjadi tindakan nyata, membentuk tim yang sukses, serta memperoleh hasil positif; memberi semangat, mengembangkan dan menjaga agar karyawan tetap bekerja di perusahaan; serta mengembangkan bakat mereka sendiri dan terus melayani perusahaan. Inti terpenting adalah pelaksana yang baik mengerjakan hal-hal sederhana dengan baik.

Bagaimana anda bisa menjadi pelaksana yang positif? Berikut sepuluh langkah yang bisa anda gunakan.

1. Jadilah manajer yang baik Pelaksana yang baik memperoleh penghargaan berdasarkan tindakannya sebagai model yang baik. Untuk itu anda harus mampu mengatur diri anda, waktu, tugas, rapat, serta bawahan. Pastikan anda mengerjakan pekerjaan yang tepat dalam karier anda. Gunakan waktu sebaik-baiknya bagi kepentingan anda, keluarga, kesehatan anda. Luangkan waktu bersama dengan orang-orang yang dapat mendorong anda. Seorang manajer yang cemerlang adalah yang mampu menghayati peran dalam pekerjaannya dengan baik.

2. Bentuklah sebuah tim pelaksanaAnda tidak dapat bekerja sendiri. Anda harus membentuk sebuah tim yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program kerja. Pilihlah mereka yang setia pada perusahaan dan mengenal baik aspek-aspek perusahaan. Mereka haruslah bisa diterima dan disegani di kalangan karyawan, baik oleh karyawan bawah, manajer lini bahkan dewan manajer. Terlebih lagi mereka juga haruslah orang-orang yang mampu mengatur diri mereka sendiri agar bisa mewujudkan gagasan menjadi hasil nyata.

3. Buatlah rencana kerja jangka panjangAnda harus membuat dua macam rencana kerja: rencana jangka panjang dan jangka pendek. Pertama kali anda harus menyusun rencana kerja jangka panjang yang menunjukkan semua pekerjaan yang harus dilakukan selama proyek berlangsung. Ada orang yang tidak suka menyusun rencana, mereka lebih suka langsung terjun menghadapi persoalan. Hal ini tampak hebat, namun tidak mudah dan melelahkan. Bagaimana pun anda harus tahu tujuan yang benar, langkah yang benar dan meraih hasil yang benar.

4. Buatlah rencana jangka pendekSusunlah rencana atas pekerjaan yang harus anda lakukan selama satu hari, satu minggu, satu bulan. Temukan cara perencanaan jangka pendek yang paling sesuai dengan gaya kerja anda. Yang lebih penting lagi, perencanaan jangka pendek itu harus tetap mengacu pada tujuan dan rencana-rencana jangka panjang anda.

5. Jabarkan visi anda menjadi tujuan departemen, tujuan tim, dan tujuan pribadi. Visi harus dijabarkan menjadi tujuan-tujuan yang dapat dicapai serta diikuti dengan penyusunan rencana kerja. Bila visi anda tidak dapat dijabarkan ke tingkat rencana, maka sulit bagi anda untuk mewujudkan visi anda. Lebih sulit lagi bagi tim anda untuk melakukan sesuatu.

6. Dapatkan komitmen pribadi para karyawanIni adalah bagian yang rawan. Meski anda telah menyusun visi dan rencana sebaik mungkin, tim anda takkan bergerak bila anda tak mampu memotivasi mereka. Anda harus mampu menjangkau mereka secara pribadi. Caranya adalah dengan menunjukkan apa yang perlu dikerjakan serta melibatkan mereka dalam dialog penetapan tujuan. Bila mereka telah menunjukkan kesepakatan, berilah dukungan 100% agar semakin tumbuh hasrat meraih sasaran. Kini tugas anda dalah menyambut secara positif setiap komitmen pribadi.

7. Doronglah orang untuk bersikap kreatifSeimbangkan antara "lepas tangan" dan "campur tangan". Doronglah orang untuk memberikan gagasan, namun jelaskan bidang-bidang mana yang dapat atau tidak dapat dipengaruhi. Tunjukkan batas-batas dimana mereka dapat melakukan perubahan. Jangan tekan bakat yang muncul, namun pastikan bahwa gagasan yang muncul dapat dilaksanakan. Selanjutnya, publikasikan keberhasilan yang diraih atas gagasan tersebut, ini akan mengilhami orang lain menjadi kreatif.

8. Jadilah pemberi semangat yang baikPergokilah orang-orang di saat mereka melakukan sesuatu yang baik, dan beritahukan pada mereka. Kejutan positif memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan. Namun demikian anda juga harus memberi pesan yang jelas tentang apa yang anda harapkan agar mereka dapat melakukan dengan lebih baik lagi di masa depan.

9. Lakukan perubahan-perubahan fisikDoronglah orang-orang anda untuk melakukan perubahan fisik, terutamanya memperbaiki tempat kerja mereka. Berilah otonomi pada setiap orang untuk mengatur ruang kerja mereka. Ini dapat memberikan kepuasan kerja yang lebih besar dan peningkatan kinerja.

10. Lengkapilah program pelaksanaanJangan hanya menyusun rencana kerja dan meminta orang lain melaksanakannya, anda harus melengkapinya dengan laporan singkat mengenai pelaksanaan program anda. Tunjukkan pada orang-orang mana yang telah dicapai dengan baik, mana yang tercapai namun tidak cukup baik, dan mana yang belum tercapai.

Berikut merupakan contoh dari menjadi pelaksana yang positif

SIKAP POSITIF TERHADAP PELAKSANAAN UUD 1945 HASIL PERUBAHAN

Perubahan UUD 1945 secara lebih rinci antara lain sebagai berikut:

a.       MPR yang semula sebagai lembaga tertinggi Negara dan berada diatas lembaga Negara lain, berubah menjadi lembaga Negara yang sejajar dangan lembaga Negara lainnya, seperti DPR, Presiden, BPK, MA, MK, DPD, dan Komisi Yudisial.
b.      Pemegang kekuasaan membentuk undang-undang yang semula dipegang oleh Presiden beralih ke tangan DPR.
c.       Presiden dan wakil presiden yang semula dipilih oleh MPR berubah menjadi dipilih oleh rakyat secara langsung dalam satu pasangan
d.      Periode masa jabatan presiden dan wakil presiden yang semula tidak dibatasi, berubah menjadi maksimal dua kali masa jabatan.
e.       Adanya lembaga Negara yang berwenang menguji undang-undang terhadap UUD 1945 yaitu Mahkamah Konstitusi.
f.       Presiden dalam hal mengangkat dan menerima duta dari Negara lain harus memperhatikan pertimbangan DPR
g.      Presiden harus memperhatikan pertimbangan DPR dalam hal member amnesty dan rehabilitas.

Sebagai warga Negara yang baik adalah memiliki kesetiaan terhadap bangsa dan Negara, yang meliputi kesetiaan terhadap ideologi Negara, kesetiaan terhadap konstitusi, kesetiaan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kesetiaan terhadap kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu maka setiap warga Negara harus dan wajib untuk memiliki prilaku positif terhadap konstitusi, yang mempunyai makna berprilaku peduli atau memperhatikan konstitusi (UUD), mempelajari isinya, mengkaji maknanya, melaksanakan nilai-nilai yang terjandung didalamnya, mengamalkan dalam kehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi di langgar.

Adapun contoh sikap positif tersebut antara lain :
- Berusaha mempelajari isi konstitusi hasil amandeman agar memahami makna konstitusi tersebut.
- Melaksanakan isi konstitusi sesuai dengan profesi masing-masing.
- Membantu pemerintah dalam mensosialisasikan isi konstitusi hasil amandeman kepada warga masyarakat.
- Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pihak-pihak yang melanggar konstitusi.
- Mengawasi para penyelenggara Negara agar melaksaakan tugasnya sesuai konstitusi yang berlaku
- Mempelajarai peraturan perundang-undangan yang berlaku apakah sudah sesuai atau belum dengan konstitusi, jika belum kita usulkan kepada yang berwenang agar ada perubahan.
- Mengamati berbagai kegiatan politik/ partai politik, apakah sudah sesuai dengan amanat konstitusi
- Menanamkan nilai-nilai konstitusi khususnya perjuangan bangsa kepada generasi muda
- Menangkal masuknya ideology asing yang bertentangan dengan konstitusi Indonesia.

Usaha mengembangkan sikap positif terhadap UUD hasil amandemen antara lain :
- Mensosialisakan isi / muatan konstitusi hasil amandemen melalui kursus, penataran, symposium dan diskusi
- Mengadakan penyuluhan akan arti pentingnya hidup berbangsa dan bernegara
- Pemebentukan peraturan harus sesuai dengan dengan konstitusi
- Sistem politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan ahrus sesuai prinsip yang ada dalam konstitusi
- Mengadakan pengawasan secara ketat terhadap para penyelenggara Negara

Wujud Partisipasi terhadap pelaksanaan UUD hasil amandemen :
Dalam diri Pribadi
Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain
Mematuhi dan mentaati peraturan yang berlaku
Tidak main hakim sendiri
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

Dalam keluarga
Taat dan patuh terhadap orang tua
Ada keterbukaan terhadap permasalahan yang dihadapi
Memiliki etika terhadap sesama anggota keluarga
Mengembangkan sikap sportif

Dalam Sekolah
Taat dan patuh terhadap tata tertib sekolah
Melaksanakan program kegiatan OSIS dengan baik
Mengembangkan sikap sadar dan rasional
Melaksanakan hasil keputusan bersama

Dalam masyarakat
Menjunjung tinggi norma-norma pergaulan
Mengikuti kegiatan yang ada dalam karang taruna
Menjalin persatuan dan kerukunan warga melalui berbagai kegiatan
Sadar pada ketentuan yang menjadi keputusan bersma

Dalam berbangsa dan bernegara
Sanggup melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingtan bangsa dan Negara
Sadar akan kedudukanya sebagai warga Negara yang baik
Setia membela Negara sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA
- http://tomone.blogspot.com/2005/02/menjadi-pelaksana-positif.html?m=1
- http://www.republicsociety8h.blogspot.com/2011/02/sikap-positif-terhadap-pelaksanaan-uud.html?m=1

Sistem Teknologi Informasi Antar Organisasi

Sistem Teknologi Informasi Antar Organisasi

               Yang dimaksud dengan sistem informasi antar organisasi adalah sistem informasi stratejik yang juga menghubungkan bukan hanya unit-unit dalam organisasi tapi juga antar organisasi sebagai contoh SIS menghubungkan antara perusahaan dengan pemasok dan perusahaan dengan pelanggan secara on-line. Seperti dalam industry penerbangan yaitu perusahaan penerbangan, agen-agen perjalanan dan konsumen dihubungkan dengan satu jaringan sistem pemesana tiket pesawat terbang.

Electronic Data Interchange (EDI)
Pertukaran informasi bisnis pada saat ini umumnya dilakukan dengan cara yang menggunakan kertas. Seiring dengan meningkatnya transaksi bisnis suatu perusahaan tentu akan meningkat pula penggunaan kertas. Hal ini dapat menimbulkan banyak masalah seperti keterlambatan dalam pertukaran informasi, kebutuhan akan bertambah jumlah personil yang sekaligus juga berarti menambah beban keuangan dalam perusahaan. Fakta-fakta ini telah menyebabkan ketidakefisienan dalam dalam bisnis, khususnya yang berkaitan dengan pertukaran informasi bisnis. Persoalan di atas tentu harus kita cara jalan keluarnya agar efisiensi dalam transaksi bisnis dapat ditingkatkan. Kehadiran internet menjadi sebuah jawaban untuk mengatasi berbagai problema di atas. Namun, jaminan keamanan dalam transaksi melalui internet telah menimbulkan kekhwatiran orang untuk bertransaksi melalui media maya ini. Kehadiran Electronic Data Interchange (EDI) telah menjadi salah satu solusi untuk membuat keefisienan dalam transaksi bisnis di Internet dan sekaligus memberikan jaminan keamanan dalam bertransaksi tersebut.

EDI Merupakan mekanisme untuk pertukaran data-data untuk keperluan bisnis secara elektronis. Adanya EDI dapat mempercepat proses bisnis. Kelemahan EDI adalah implementasinya yang sangat spesifik dan tertutup sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan adanya Internet, mulai muncul EDI (over) Internet, dan Open EDI yang diharapkan dapat menekan biaya dengan menggunakan Internet.
Pada dasarnya EDI terdiri dari tiga komponen utama, yakni :

  • Pesan Standar. Pada dasarnya berisikan teks (text) yang memuat informasi dan rule sebagai penterjemah dari satu atau lebih dokumen bisnis.
  • Perangkat lunak EDI. Berfungsi sebagai sebagai penterjemah dari pesan standar EDI ke dalam internal file format perusahaan penerima. Perangkat lunak EDI harus terintegrasi dengan aplikasi bisnis yang dipakai. 
  • Komunikasi. Komunikasi dalam EDI tentu sangat berbeda dengan komunikasi yang kita bersifat konvensional. Hal ini disebabkan komunikasi di EDI dilakukan melalui antar mesin (komputer), sehingga diperlukan infrastruktur komunikasi. 

Inter organization System (IOS)
Sistem antar organisasi (IOS = Inter organization System) terbentuk jika dua atau lebih organisasi (perusahaan) bekerja sama dalam pemakaian teknologi komputer dan telekomunikasi (teknologi informasi). Fenomena yang muncul belakangan ini tidak lepas dari kemajuan teknologi informasi yang menawarkan berbagai jenis produk‐produk berbasis elektronik. Secara garis besar, ada tiga jenis sistem yang ditawarkan bagi perusahaan‐perusahaan yang berniat mengimplementasikan IOS :

  • Intranet 

Jaringan internal perusahaan yang menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor‐kantor cabang yang terpisah secara geografis (lokal maupun internasional);

  • Internet 

Jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung perusahaan dengan pelanggan (atau calon pelanggan) atau market

  • Ekstranet 

Jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antar perusahaan dengan rekanan bisnisnya, seperti supplier, distributor, dan lain sebagainya.

Pada intinya, IOS mudah sekali diimplementasikan saat ini karena adanya peranan teknologi informasi yang telah “meniadakan” batas‐batas antar waktu dan ruang. Demikian pula dengan alam kompetisi yang menuntut perusahaan untuk semakin memfokuskan diri pada kompetensinya dan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk membantu proses penciptaan produk atau jasa tersebut, sehingga kualitas produk atau jasa dapat ditingkatkan, sejalan dengan peningkatan kinerja perusahaan.

E-Commerce
E-Commerce didefinisikan sebagai pemanfaatan information technology untuk melakukan kegiatan bisnis antara dua atau lebih organisasi atau antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih pelanggan akhir antara satu atau lebih jaringan computer. Terdapat beberapa keuntungan melakukan transaksi e-commerce dibandingkan dengan EDI keuntungan yang utama adalah menghemat biaya yang lebih besar dibandingkan dengan EDI serta dapat menjangakau pelanggan yang lebih luas dan ada juga keuntungan lainnya dari transaksi e-commerce yaitu :
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari E-Commerce:

Kelebihan E-Commerce :

  • Revenue stream baru
  • Market exposure, melebarkan jangkauan
  • Menurunkan biaya
  • Memperpendek waktu product cycle
  • Meningkatkan customer loyality
  • Meningkatkan value chain

Kelemahan E-Commerce :

  • Isu security
  • Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
  • Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
  • Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
  • No cash payment.
  • Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce.

Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan transaksi E – Commerce. Salah satunya dengan melihat sifat perserta yang terlibat dalam transaksi E – Commerce.Tiga kategori utama dari E – Commerce adalah bisnis ke konsumen (B2C), bisnis ke bisnis (B2B), dan konsumnen ke konsumen (C2C).


  • E – Commerce bisnis ke konsumen (B2C).

Melibatkan penjualan produk dan layanan secara eceran kepada pembeli perorangan.Barnesandnoble.com, yang menjual buku, peranti lunak, dan music kepada konsumen perorangan, adalah contoh E – Commerce B2C.

  • E – Commerce bisnis ke bisnis (B2B).

Melibatkan penjualan produk dan layanan antar perusahaan.Situs Web ChemConnect merupakan situs untuk membeli dan menjual gas alam cair, bahan bakar, bahan kimia, dan plastic. Situs ini merupakan contoh dari E – Comeerce B2B.

  • E – Commerce konsumen ke konsumen (C2C).

Melibatkan konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen.Sebagai contoh, eBay, situs lelang Web raksasa, memungkinkan orang – orang menjual barang mereka ke konsumen lain dengan melelangnya kepada penawar tertinggi.

sumber :
Loudon, Kenneth, C & Loudon, Jane P, 2008. SistemInformasiManajemenMengelola Perusahaan Digital, SalembaEmpat, Jakarta, hal 63.

Jumat, 11 Oktober 2013

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

Pendahuluan 3

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya.

Proses pengambilan keputusan konsumen atau proses pengambilan keputusan membeli bukan sekedar didasarkan pada berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, melainkan didasarkan pada peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Dalam keputusan membeli terdapat lima peran:

  • Pemrakarsa (initiator)
  • Pemberi pengaruh (influencer)
  • Pengambil keputusan (decider)
  • Pembeli (buyer)
  • Pemakai (user)

Model - Model Pengambilan Keputusan

1.      Model Perilaku Pengambilan keputusan. 
  • Model Ekonomi yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
  • Model Manusia Administrasi Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
  • Model Manusia Mobicentrik Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
  • Model Manusia Organisasi Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
  • Model Pengusaha Baru Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
  • Model Sosial Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar
2.       Model Preskriptif dan Deskriptif
          Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
  • Model Preskriptif Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
  • Model Deskriptif Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Tipe-tipe proses pengambilan keputusan

Pada dasarnya tipe-tipe pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu:
  1. Keputusan yang diprogramkan : Keputusan yang diprogramkan merupakan keputusan yang direncanakan sesuai dengan kebiasaan, aturan, atau prosedur yang berlaku.
  2. Keputusan yang tidak diprogramkan : Keputusan yang tidak diprogramkan merupakan keputusan yang tidak direncanakan sebelumnya.
Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah

Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
  1. .Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah,alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama). 
  2. Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk. 
  3. Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai pembelian. 
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
  1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 
  2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau  kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap  rangsangan tersebut. 
  3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
  4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak  membeli produk tersebut.
  5. Pembelajaran (learning) merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya
Pembelian

Struktur Keputusan Membeli
Struktur keputusan membeli penting,karena sesudah menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen
  1. Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian. 
  2. Keputusan tentang jenis produk. Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya). 
  3. Keputusan tentang merek. Konsumen memutuskan merk yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk. 
  4. Keputusan tentang penjualan. Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toko serba ada, elektronik, toko khusus dan lain-lain, perusahaan ( termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
  5. Keputusan tentang jumlah produk. Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda.
  6. Keputusan tentang waktu pembelian. Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia). 
  7. Keputusan tentang cara pembayaran. Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya. 
Diagnosa Perilaku Konsumen

Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu
  1. Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, 
  2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
  3. Pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.

Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
  1. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. 
  2. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
  3. Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

Daftar Pustaka

Jumat, 04 Oktober 2013

SEGMENTASI PASAR & ANALISIS DEMOGRAFI

Pendahuluan 2

Segementasi Pasar
Secara garis besar, segmentasi pasar bisa diartikan sebagai proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Segmentasi pasar merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran perusahaan dan alokasi sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka mengimplementasikan program pemasaran.

Analisis Demografi
Analisis Demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta komponen-komponen variasinya dan perubahannya (kuantitatif).

Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.

Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
  1. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Contoh : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
  2. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Contoh : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah.
Segmentasi & Profitabilitas
1. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.

2. Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.

3. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.

4. Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.

5. Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.

Penggunaan Segmentasi dalam Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
  • Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
  • Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
  • Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
  • Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
  • Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.

Contoh Perusahaan



Nama          : Adhi Karya (Persero) Tbk
Alamat Email : adhi@adhi.co.id

Kode          : ADHI
Alamat Kantor : Jalan Raya Pasar Minggu Km. 18 Jakarta 12510
No. Telepon : 021-7975312
Faks                  : 021-7975311
NPWP          : 01.001.610.3-051.000
NPKP          :
Situs          : www.adhi.co.id
Tanggal IPO : 18-Mar-2004
Papan          : UTAMA
Bidang Usaha Utama : Konstruksi
Sektor          : PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION
Sub Sektor : BUILDING CONSTRUCTION

ADHI berawal dari perusahaan milik Belanda bernama Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Associatie N.V.), yang dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. nasionalisasi ini bertujuan untuk memacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Terhitung sejak tanggal 1 Juni 1974, ADHI menjadi Perseroan Terbatas, berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. ADHI merupakan Perseroan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (d.h. Bursa Efek Jakarta) sejak 18 Maret 2004, dimana pada akhir tahun 2003 negara Republik Indonesia telah melepas 49% kepemilikan sahamnya kepada masyarakat melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).

Dengan munculnya tekanan pada jasa konstruksi akibat intensitas persaingan dan perang harga, maka pada tahun 2006, Perseroan melalui kajian yang mendalam memutuskan melakukan redefinisi visi dan misi: Menjadi salah satu Perseroan terpilih (company of choice) dalam lini jasa konstruksi, rekayasa, dan investasi infrastruktur. Visi ini menciptakan tagline “Beyond Construction” yang menggambarkan motivasi Perseroan untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan core business Perseroan di bidang konstruksi yakni bisnis EPC, dan Investasi. Seiring dengan perkembangan tersebut, daya saing Perseroan terus diperkuat baik dari sisi keuangan, operasional hingga pada aspek sumber daya manusia ADHI melalui pembentukan budaya Perseroan yang kuat.

Perkembangan ADHI dan industri konstruksi di Indonesia, ditambah dengan status Perseroan sebagai Perseroan terbuka mendorong ADHI untuk terus memberikan yang terbaik bagi setiap pemangku kepentingan, khususnya kepada para Pemegang Saham. Pertumbuhan yang bernilai dan berkesinambungan dalam Perseroan menjadi salah satu aspek penting yang terus dipelihara ADHI untuk memberikan yang terbaik kepada para Pemegang Saham. Ketiga faktor tersebut menjadi pertimbangan utama ADHI untuk meninjau kembali seluruh strategi Perseroan dan merumuskan kembali visi dan misi yang akan diraih pada tahun-tahun mendatang.

Segmentasi Pasar yang Dilakukan oleh PT. Adhi Karya
PT. Adhi Karya merupakan industri konstruksi terbesar di Indonesia ini dan masih berkembang sampai saat ini selalu mendorong perusahaan ini untuk memberikan yang terbaik. segmentasi pasar yang dilakukan PT. Adhi Karya adalah membagi lini bisnis menjadi lima lini pada pertengahan tahun 2011 yaitu :

a. Konstruksi
Melaksanakan pembangunan baik pekerjaan sipil maupun gedung bertingkat (highrise building) termasuk fasilitas umum seperti bandar udara, pelabuhan dan dermaga, jalan dan jembatan, bendungan dan saluran irigasi, dll.

b. EPC (Engineering, Procurement, Construction)
ADHI telah memiliki posisi terdepan sebagai salah satu pemain penting dalam industri pembangunan pembangkit tenaga listrik. Berdasarkan pengalaman dan keunggulan tersebut, saat ini ADHI memperluas bisnis ke sektor minyak dan gas yang sekaligus menjadikan ADHI sebagai salah satu pelopor BUMN Karya dalam bisnis EPC di Indonesia.

c. Investasi Infrastruktur
Terdiri dari proyek-proyek investasi infrastruktur dalam hal ini pembangkit tenaga listrik dan jalan tol.

d. Property
Mengembangkan kawasan gedung bertingkat (high rise building) untuk komersial, perkantoran maupun hunian (apartment), dan hotel.

e. Real Estate
Mengembangkan kawasan hunian yang berkualitas mewah, landed house, dan rumah toko (ruko) maksimal empat lantai baik itu dalam pengembangan lahan maupun dalam pengembangan desain pemukiman.

Daftar Pustaka

PERILAKU KONSUMEN DAN CAKUPAN PERILAKU KONSUMEN

Pendahuluan 1

Perilaku Konsumen & Cakupan Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Ruang Lingkup Perilaku Konsumen.
Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya. Ambillah contoh produk yang sederhana seperti mesin fax pribadi. Para peneliti konsumen ingin mengetahui konsumen mana yang membeli mesin fax untuk digunakan di rumah.

Siapa Sebenarnya Konsumen itu?
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Ciri - Ciri Konsumen.


  1. Personal Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
  2. Organizational Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
  3. Production concept : Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.
  4. Product concept : Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.


Kekuatan Utama yang Dapat Mempertajam Penelitian Tentang Konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen.

Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.

Daftar Pustaka